Apa Efek Samping Minum Obat Kadaluarsa?

Ilustrasi Obat-obatan (unsplash.com/Ksenia Yakovleva)
Ilustrasi Obat-obatan (unsplash.com/Ksenia Yakovleva)

Saat membeli obat, bisa saja pembeli maupun penjual lalai memperhatikan tanggal kadaluarsa obat. Sehingga pembeli tak sengaja mengonsumsi obat expired.

Tanggal kedaluwarsa ini menunjukkan batas waktu di mana produsen obat menjamin keamanan dan efektivitas obat tersebut jika disimpan dengan benar.

Kenapa obat bisa kadaluarsa?

Bahan aktif yang digunakan dalam formulasi obat dapat mengalami degradasi atau perubahan kimia seiring waktu. Faktor-faktor seperti paparan cahaya, kelembaban, dan suhu penyimpanan yang tidak sesuai dapat mempercepat proses degradasi ini.

Akibatnya, obat tidak membawa manfaat sama sekali bahkan lebih parah, senyawa hasil degradasi ini berubah menjadi zat berbahaya bagi tubuh.

Lantas, apa akibatnya jika kita minum obat yang lewat masa pakai?

Bahaya Minum Obat Kadaluarsa

Ilustrasi Obat (unsplash.com/Myriam Zilles)
Ilustrasi Obat (unsplash.com/Myriam Zilles)

Mengonsumsi obat yang kadaluarsa memiliki risiko potensial yang dapat mempengaruhi kesehatan seseorang secara serius. Berikut adalah penjelasan berdasarkan fakta ilmiah mengenai bahaya mengonsumsi obat yang sudah kadaluarsa:

#1 Penurunan Efektivitas

Obat expired dapat mengalami penurunan efektivitasnya karena degradasi bahan aktif yang terjadi seiring waktu. Misalnya, antibiotik seperti amoksisilin atau sefalosporin yang sudah kadaluarsa mungkin tidak lagi cukup kuat untuk melawan infeksi bakteri yang membutuhkan perlakuan serius.

#2 Efek Samping yang Tidak Terduga

Obat-obatan yang telah melewati tanggal kedaluwarsa dapat menghasilkan produk degradasi yang berpotensi menyebabkan reaksi alergi atau efek samping lainnya.

Misalnya, muncul ruam pada kulit, gatal-gatal, bengkak, sampai anafilaksis serius.  Contohnya adalah obat golongan tetracycline yang bisa menjadi toksik jika terurai menjadi produk yang berbahaya setelah kadaluarsa.

#3 Kerusakan Organ atau Sistem Tubuh

Beberapa obat yang lewat batas pakai dapat menyebabkan kerusakan pada organ atau sistem tubuh tertentu. Misalnya, obat golongan nitrat yang kadaluarsa bisa mengalami perubahan kimia menjadi senyawa berbahaya yang dapat merusak jantung atau pembuluh darah.

#4 Resistensi Terhadap Obat

Penggunaan obat yang kadaluarsa atau tidak efektif dapat menyebabkan resistensi terhadap obat tersebut. Ini berarti bahwa pengobatan di masa depan mungkin tidak akan berhasil karena bakteri atau patogen telah berkembang menjadi lebih kuat dan tidak peka terhadap obat tersebut.

#5 Potensi Kontaminasi

Obat yang disimpan di kondisi yang tidak tepat setelah kadaluarsa dapat terkontaminasi oleh bakteri, jamur, atau bahan kimia lainnya yang dapat menyebabkan infeksi atau keracunan.

Minum obat kadaluwarsa bersamaan dengan obat lain yang diresepkan dokter dapat menimbulkan interaksi obat yang tidak diinginkan. Interaksi ini dapat membuat obat lain tidak bekerja secara efektif dan meningkatkan risiko timbulnya efek samping

Obat-obatan yang Berpotensi Berbahaya Jika Kadaluarsa:

  • Antibiotik seperti tetrasiklin, amoksisilin, dan sefalosporin.
  • Obat golongan nitrat untuk masalah jantung.
  • Obat-obatan anti-epilepsi seperti fenitoin.
  • Obat-obatan hormonal seperti insulin.
  • Obat-obatan psikotropika seperti benzodiazepin.

Disarankan untuk selalu membuang obat-obatan yang sudah kadaluwarsa dan menggantinya dengan obat baru yang diresepkan oleh profesional kesehatan untuk memastikan pengobatan yang optimal dan aman bagi kesehatan anda.

Cara Mencegah Konsumsi Obat Kedaluwarsa

Sebetulnya ada organisasi yang ikut mengawasi peredaran obat sekaligus mengawasi tanggal layak pakai tiap obat yang beredar. Oraganisasi tersebut adalah PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) pafikabpadanglawasutara.org yang ikut mengawasi peredaran obat, termasuk mengecek tanggal kadaluarsa obat.

PAFI berperan dalam upaya menekan peredaran obat-obatan ilegal dan meningkatkan kualitas pelayanan bidang kefarmasian. Mereka bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan berpartisipasi dalam program pengawasan obat dan makanan untuk memberikan informasi potensial dan mendukung tenaga teknis kefarmasian dalam mengontrol peredaran obat-obatan

Lalu bagaimana kita mengecek masa layak pakai obat?

  • Selalu periksa tanggal kadaluwarsa obat sebelum mengonsumsinya. Keterangan tanggal kadaluwarsa biasanya ditulis sebagai expiry date atau use by pada kemasan obat.
  • Simpan obat dengan benar, terutama dalam suhu yang sesuai dan jauh dari cahaya dan kelembapan yang berlebihan. Obat yang sudah dibuka harus digunakan secepatnya dan dibuang jika sudah kadaluwarsa.
  • Hindari menimbun obat karena ini dapat menyebabkan obat kadaluwarsa lebih cepat. Sebaiknya gunakan obat yang diresepkan dokter hingga habis dan segera periksa kembali tanggal kadaluwarsa jika terlanjur menimbun.

Jika terlanjur mengonsumsi obat kadaluwarsa, segera periksakan diri ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. Dokter dapat memeriksa apakah ada efek negatif dari obat tersebut dan memberikan obat yang baru.

Dengan memahami bahaya mengonsumsi obat yang kadaluwarsa dan mengikuti tips pencegahan, individu dapat menjaga kesehatan mereka dan mencegah risiko yang serius.

Dalam menjaga kesehatan, kehati-hatian dalam mengonsumsi obat sangatlah penting. Seperti yang telah dibahas, obat yang telah kadaluarsa bisa menghadirkan risiko serius bagi kesehatan. Penurunan efektivitas, kemungkinan efek samping, bahkan potensi kerusakan organ tubuh dapat terjadi jika obat yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa tetap dikonsumsi.

Jika obat telah melewati masa kedaluwarsa, sebaiknya obat tersebut dibuang dengan benar dan tidak digunakan. Konsultasikan dengan profesional kesehatan termasuk pafikabpadanglawasutara.org sebagai organisasi ahli farmasi.

Dengan mengambil langkah-langkah pencegahan sederhana ini, anda dapat menjaga keselamatan dan efektivitas pengobatan, serta memastikan bahwa anda tetap mendapatkan manfaat maksimal dari perawatan kesehatan yang diterima.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *