Bahan Kimia Dalam Produk Pembersih
Produk pembersih mengandung bahan kimia yang disebut sabun dan detergen
Sabun merupakan bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Basa yang biasa digunakan adalah Natrium Hidroksid atau Kalium Hidroksida. Hasil pencampuran antara sabun dan basa menghasilkan senyawa kimia yang disebut garam karboksilat Contoh garam karboksilat : Natrium Karboksilat, dan Kalium Karboksilat.
Sabun dan detergen berfungsi sebagai pembersih kotoran.
- Bahan-bahan kimia lain yang biasanya terdapat pada produk pembersih pakaian diantaranya:
- Pewangi, berfungsi untuk menghilangkan bau dan menyegarkan pakaian.
- Pawarna, untuk memberikan kesan segar pada produk tersebut.
- Antiredeposisi, berfungsi untuk mencegah kotoran yang sudah lama menempel kambali.
Bahan-bahan kimia lain yang biasanya tardapat pada produk pembersih badan diantaranya:
- Gliserin, untuk melembabkan kulit.
- Desinfektan (TCC/ Irgasan), untuk membunuh kuman.
Bahan- bahan kimia lain yang biasanya terdapet pada produk pembersih wajah dan gigi diantaranya:
- Belerang/ sulfur (pada pembersih wajah), sebagai bahan anti jerawat.
- Sanyawa fluorida (pada pasta gigi), untuk mencegah karopos pada gigi.
Efek Samping Penggunaan Produk Pembersih dan Pencegahannya
Panggunaan sabun/ detergen untuk mencuci pakaian dan alat rumah tangga lainnya dapat menimbulkan limbah berupa busa. Busa sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme, namun busa detergen sulit terurai sehingga dapat mencemari lingkungan.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran dapat dilakukan langkah-langkah sabagai berikut
- Sabaiknya gunakan sabun batangan untuk mancuci pakaian.
- Usahakan menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS nya rendah.
- Jika pakaian dapat dicuci dengan air saja, hindari penggunaan bahan pembersih.
- Pilihlah produk yang mengandung detergen yang mudah terurai, seperti LAS.
Bahan Kimia Dalam Produk Pemutih
Produk pemutih umumnya dapat menghilangkan noda yang terdapat pada kain karena mengandung bahan kimia yang memiliki kemampuan untuk melepaskan kotoran yang menempel pada kain.
Bahan kimia yang terdapat pada produk pemutih adalah sanyawa klorin, yaitu :
- Bahan pemutih bubuk (powder) yang disebut kalsium hipoklorit (kaporit).
- Bahan pemutih cair yang disebut natrium hipoklorit.
Efek Samping Penggunaan Produk Pemutih dan Pencegahannya
Senyawa klorin yang umumnya terdapat pada pemutih pakaian dapat merusak serat dan warna pada pakaian. Hal ini dikarenakan senyawa klorin barsifat oksidator. Selama itu, senyawa klorin dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata.
Pada produk pemutih wajah, efek yang dapat terjadi karena penggunaan bahan kimia adalah :
- Produk pemutih yang menggunakan hidrokuinon dapat menimbulkan noda- noda hitam pada kulit yang sensitif.
- Produk pemutih yang mengandung merkuri dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, dan menyebabkan kecacatan pada janin yang dikandung.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, lakukanlah langkah berikut :
- Gunakan produk pemutih hanya untuk noda yang tidak dapat dihilangkan oleh sabun atau detergen.
- Sebelum digunakan, produk pemutih sebaiknya diencerkan terlebih dahulu.
- Sesuaikan produk pemutih dengan jenis kain.
- Jangan menggunakan produk pemutih wajah yang mengandung merkuri.
Bahan Kimia Dalam Produk Pewangi
Bahan- bahan kimia yang menimbulkan aroma harum dinamakan ester (alkil alkanoat). Aroma yang ditimbulkan dalam produk pewangi biasanya berupa aroma segar bunga dan buah- buanan.
Contoh bahan kimia dan aroma yang dihasilkannya adalah :
- Amil salisilat, beraroma bunga melati
- Sitronelol, beraroma jeruk
- Geraniol, beraroma bunga mawar
- Galaksolida, beraroma musk
Untuk menyerap keringat digunakan senyawa alumunium, yang biasa disebut sebagai zat antiperspirant.
Efek Samping Penggunaan Produk Pewangi Dan Pencegahannya
Produk pewangi semprot, ada yang menggunakan zat pendorong yang berupa chlorofluorocarbon(CFC) yang bila terlepas ke udara akan bereaksi dengan ozon, sehingga lapisan ozon dalam atmosfer akan berkurang.
Pewangi cair yang digunakan sebagai pewangi mobil, uapnya dapat merusak komponen elektronik yang terdapat dalam mobil.
Untuk mencegah efek samping tersebut, lakukanlah hal-hal sebagai berikut :
- Gunakan produk pewangi seperlunya saja. Sebisa mungkin gunakan langsung dari bunga alami.
- Jika terdapat sumber bau dalam ruangan, hilangkanlah. Gunakan produk pewangi hanya untuk menghilangkan bau yang tersisa.
- Jangan menggunakan pewangi aerosol (semprot) yang mengandung CFC.
Bahan Kimia Dalam Produk Pembasmi Serangga
Bahan kimia yang biasanya terkandung dalam produk pembasmi serangga antara lain senyawa karbanat, senyawa organofosfat, dan senyawa organoklor. Senyawa yang termasuk golongan karbanat adalah propoksur, karbanil, aldikarb, dimetan, dan pirolan.
Senyawa yang termasuk golongan organofosfat adalah paration, malation, dan tetraetil pirofosfat. Senyawa yang termasuk golongan organoklor adalah dichlorodiphenlltrichloretane (DDT), aldrin, dieldrin, kepone, dan mireks.
Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga Dan Pencegahannya
Produk pembasmi serangga dapat meracuni tubuh manusia.
Untuk mencegahnya, lakukanlah hal berikut :
- Gunakan produk pembasmi serangga seperlunya saja.
- Hindari mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung DDT