Evolusi Jaringan Seluler, Dari 1G Sampai Ke 5G

Evolusi Jaringan Seluler, Dari 1G Sampai Ke 5G

Percaya nggak kalo sekarang kita nggak bisa hidup tanpa smartphone? Bisa hidup sih, tapi pasti bakal susah banget menjalin komunikasi sama orang lain. Selain lebih murah karena kita jadi bisa teleponan dan komunikasi teks tanpa harus menghabiskan pulsa, smartphone juga memudahkan kita buat cari makan, cari tempat, cari kendaraan umum, nonton, dengerin lagu, dan masih banyak lagi. Sebelum teknologinya secanggih yang kita kenal lewat smartphone, jaringan data seluler udah melewati evolusi yang panjang banget. Cari tau, yuk!

 

JARINGAN 1G

Teknologi jaringan generasi pertama mulai dikenalin pada taun 1970-an, tapi baru efektif dipake taun 1980-an. Jaringan ini bekerja dengan transmisi sinyal analog dan cuma bisa digunain buat komunikasi suara, alias cuma bisa dipake teleponan. Kecepatan transmisi sinyalnya cuma 14.4 kbps. Contoh pengembangan jaringan analog ini adalah AMPS (Analog Mobile Phone System) yang dikembangin di Amerika dan TACS (Total Access Communication System) yang dikembangin di Inggris. Coba tanya deh ke kakak atau ayah kita, pernah nggak mereka punya handphone jadul merk Ericsson atau Motorola yang bentuknya mirip walkie talkie?

 

JARINGAN 2G (GSM DAN CDMA)

Teknologi jaringan generasi kedua ini mulai dikenalin pada 1990-an dan udah pake sinyal digital. Selain itu, jaringan ini juga bisa dipake bertukar pesan teks alias SMS (Short Message Service). Pengembangan dari teknologi jaringan ini adalah GSM (Global System for Mobile Communication) dan CDMA (Code Division Multiple Access). Di Indonesia, dua pelopor teknologi GSM adalah PT. Telkomsel dan PT. Satelindo (Indosat). Perbedaan jaringan GSM dan CDMA adalah cakupan yang lebih luas dan keamanan jaringan. GSM punya cakupan jaringan yang lebih luas, tapi CDMA punya tingkat keamanan jaringan yang lebih tinggi. Pada masa jaringan komunikasi generasi kedua ini, GSM cuma punya kecepatan transmisi 9.6 kbpts sementara CDMA punya kecepatan transmisi 154.6 kbps.

 

JARINGAN 2,5G (GPRS)

Di generasi kedua-setengah ini, teknologi akses data mulai bisa dipake di handphone. Awalnya, teknologi akses data ini dikembangin jadi WAB (Wireless Application Protocol), tapi nggak disambut dengan baik sama pasar. Terus, teknologi akses data berkembang jadi GPRS (General Packet Data Radio Service) yang kecepatan transmisinya mencapai 115 kbps. Selain bisa nyambung ke internet dan intranet, GPRS juga membuat penggunanya jadi bisa tukeran gambar dan suara lewat MMS (Multimedia Message Service). Selain itu, GPRS juga bisa dipake buat berkirim e-mail, fax, juga manfaatin layanan ­e-commerce, m-commerce, dan e-banking.

Nah, pas zaman GPRS, udah ada media sosial dan aplikasi chat lho yang digandrungin banget sama anak muda. Media sosial paling hits pada masa itu adalah Friendster, sedangkan aplikasi chat yang paling banyak digemarin adalah mIRC, Yahoo Messanger, eBuddy, dan Mig33. Terus, kalo butuh wallpaper lucu atau lagu, ada website yang namanya waptrick.com.

 

JARINGAN 2,75G (EDGE)

Perkembangan dari jaringan GPRS adalah EDGE (Enhanced Data rates for GSM Evolution). Kecepatan transmisi datanya tiga kali lebih cepet daripada GPRS, nyampe 384 kbps. EDGE pertama kali dikenalin sama AT&T;, perusahaan di Amerika Serikat. Secara teknis sebenernya EDGE udah menuhin standar kecepatan 3G, tapi di Indonesia cuma sedikit operator seluler yang mengembangkan jaringan ini.

 

JARINGAN 3G (WCDMA DAN EVDO)

Teknologi jaringan generasi ketiga dikembangin baik di jaringan GSM maupun CDMA. Pada jaringan GSM, 3G dikembangin jadi UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) sementara pada jaringan GSM disebut EVDO (Evolution Data Optimized). Perlu diketahui, teknik modulasi yang dipake UMTS disebut WCDMA (Wideband CDMA), yang justru istilahnya jadi lebih dikenal daripada UMTS. Pada awalnya, kecepatan akses data UMTS mencapai 480 kbps dan EVDO mencapai 2.4 mbps. Setelah dikembangin lagi, kecepatan akses data UMTS sekarang mencapai 2 mbps dan EVDO di 3.1 mbps.

Teknologi komunikasi yang muncul di era 3G ini adalah video call. Dulu, orang-orang nggak semudah sekarang kalo mau pake layanan komunikasi yang satu ini. Soalnya, nggak semua handphone bisa dipake buat video call.

 

JARINGAN 3,5G (HSDPA)

Masih ada di platform jaringan seluler GSM, muncul teknologi HSDPA (High Speed Downlink Packet Access). Jaringan inilah yang sekarang paling sering dipake buat kegiatan uploading dan downloading multimedia di internet. HSDPA merupakan protokol tambahan di sistem WCDMA yang pada awalnya punya kecepatan transmisi data 4.1 mbps. Kecepatan transmisi HSDPA terus berkembang, berubah jadi maksimal 14 mbps (downloading) dan 22 mbps (uploading). Sementara itu, pada generasi ketiga-setengah ini, EVDO dari platform jaringan CDMA makin berkembang kecepatannya, sekarang mencapai 14.7 mbps (downloading) dan 5.4 mbps (uploading).

Selain dipake di handphone, teknologi jaringan 3.5G ini juga populer dipake di mobile modem buat nyambungin laptop kita ke internet di mana pun dan kapan pun.

 

JARINGAN 4G

Pernah denger jokes tentang orang yang ngotot pengen beli paket internet 4G tapi tetep marah pas tau ternyat ajaringannya LTE? Nah, sebenernya LTE (Long Term Evolution) itu adalah jaringan data generasi keempat itu sendiri. Keceptan LTE mencapai 100 mbps (downloading) dan 50 mbps (uploading). Pada era jaringan 4G ini, budaya streaming jadi makin familiar di keseharian kita. Di Indonesia, teknologi jaringan generasi keempat ini masih dikembangin sama hampir semua operator seluler. Itulah kenapa belum semua tempat bisa mengakses jaringan 4G ini.

 

JARINGAN 5G

Saat ini, teknologi jaringan generasi kelima (5G) lagi dikembangin dan diprediksi bakal mulai diterapin pada 2019 atau 2020 nanti. Diperkirakan, kecepatan jaringan ini mencapai 10 gbps, jauh banget di atas kecepatan LTE. Sampe saat ini, beberapa negara udah melakukan uji coba penerapan jaringan ini. Teknologi yang bakal makin dikembangin pada era 5G nantinya adalah VR (Virtual Reality) dan AI (Artificial Intteligence). Sementara itu, di Indonesia sendiri kita belum tau kapan 5G bakal mulai diterapin. Tentu aja kita harus nunggu jaringan 4G menyebar rata dulu, dong. Betul, nggak?

 

Selain kecepatan akses, hal yang paling kerasa dari evolusi jaringan seluler ini adalah harga paket internet. Kalo di era GPRS harga internet paling murah adalah Rp1 per kb, sekarang kita bisa beli paket berpuluh-puluh GB dengan harga murah. Kalo sekarang kita biasa beli paket data handphone sebanyak 1GB buat jatah seminggu, di masa GPRS kita bisa disebut orang kaya. Soalnya, 1 MB sama dengan 1.000 KB, dan 1 GB sama dengan 1.000 MB. Itu artinya, 1GB sama dengan 1 juta KB. Berarti, di masa GPRS, kita harus menghabiskan uang sebanyak Rp1 juta buat beli paket internet 1GB, guys!