Apakah Kuliah Jurusan Farmasi itu Sulit?

Ilustrasi Farmasi Apoteker
Ilustrasi Farmasi Apoteker

Apakah jurusan farmasi itu sulit? Nyatanya, farmasi masuk ke dalam daftar jurusan tersulit saat ini. Bagaimana tidak, mahasiswa jurusan ini wajib melakukan banyak praktikum dan membuat laporan.

Farmasi merupakan kombinasi antara ilmu kesehatan dengan ilmu kimia dan tentunya sangat diperlukan di dunia medis.

Mereka mempelajari tentang obat-obatan, bahan-bahan yang digunakan untuk mencegah, mengobati, dan mengatasi berbagai macam penyakit.

Bidang keilmuan ini memiliki peran penting dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan profesional, yang nantinya akan berkontribusi dalam mengembangkan bidang farmasi di Indonesia.

Jurusan Farmasi memiliki berbagai macam program studi yang dapat dipilih oleh mahasiswa, mulai dari program D-3 Farmasi, program S-1 Farmasi, program S-2 Farmasi (Magister Farmasi), hingga program S-3 Farmasi (Doktor Farmasi).

Lulusan jurusan farmasi dapat bekerja di berbagai macam bidang, mulai dari industri farmasi, rumah sakit, laboratorium, hingga lembaga penelitian. Mereka juga dapat berkontribusi dalam mengembangkan obat-obatan baru, menerapkan standar kualitas yang baik, dan meningkatkan aksesibilitas obat-obatan bagi masyarakat.

Apa Itu Jurusan Farmasi?

Ilustrasi Obat-obatan (unsplash.com/Ksenia Yakovleva)
Ilustrasi Obat-obatan (unsplash.com/Ksenia Yakovleva)

Jurusan Farmasi adalah disiplin ilmu yang berfokus pada pengetahuan dan keterampilan terkait dengan obat-obatan. Mahasiswa jurusan ini akan mempelajari identifikasi, formulasi, seleksi, penyimpanan, dan analisis obat-obatan serta bahan-bahan obat berdasarkan standar kualitas yang ditetapkan. Potensi besar mahasiswa Farmasi untuk menjadi penemu obat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit menjadikan peran mereka sangat penting dalam masyarakat.

Namun, tidak hanya itu, Brainies. Di dalam Jurusan Farmasi, selain mempelajari proses meramu obat-obatan, mahasiswa juga akan mendalami tata cara pendistribusian, penyimpanan, dan penggunaan obat-obatan yang sesuai. Dengan demikian, tugas mereka tidak hanya sebatas formulasi, tetapi juga manajemen obat-obatan yang telah ada.

Apa yang Dipelajari di Jurusan Farmasi?

Sebelum memasuki detail mata kuliah, penting untuk memahami bahwa di Jurusan Farmasi, pembelajaran tidak hanya terbatas pada formulasi obat. Selain mempelajari cara meracik obat, mahasiswa juga akan memahami proses formulasi untuk zat-zat senyawa tertentu yang digunakan dalam pembuatan makanan, minuman, dan kosmetik. Oleh karena itu, minat pada ilmu Kesehatan, Biologi, serta Kimia sangat diperlukan bagi calon mahasiswa yang ingin menekuni bidang ini.

Pengetahuan dan Keahlian

Pemahaman kimia
Kemampuan menganalisis
Kemampuan penjaminan mutu
Kemampuan komunikasi
Kemampuan meneliti
Kemampuan pelayanan kefarmasian
Pemahaman biologi

Karier dan Peluang Kerja di Bidang Farmasi

Setelah menyelesaikan studi di jurusan farmasi, kamu akan mendapatkan gelar Sarjana Farmasi atau S. Farm untuk lulusan sarjana atau S1. Setelahnya, lulusan S1 farmasi dapat melanjutkan studinya dengan mengambil pendidikan profesi apoteker selama satu tahun untuk menjadi apoteker yang nantinya akan mendapatkan gelar Apt.

Jurusan Farmasi menawarkan berbagai peluang karier yang menarik bagi lulusannya. Mereka dapat memilih untuk bekerja di industri farmasi, rumah sakit, laboratorium, atau lembaga penelitian.

  1. Industri Farmasi -Industri farmasi sangat vital dalam produksi obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat. Lulusan farmasi bisa bekerja sebagai ahli farmasi, ahli kimia farmasi, atau ahli farmasi klinis di perusahaan-perusahaan farmasi terkemuka seperti PT. Kimia Farma, PT. Kalbe Farma, atau PT. Gudang Garam.
  2. Rumah Sakit – Di rumah sakit, lulusan farmasi dapat menjadi ahli farmasi klinis. Mereka bertugas mengelola obat-obatan yang diberikan kepada pasien di bagian farmasi rumah sakit. Mereka juga bisa terlibat dalam penelitian dan pengembangan obat-obatan di lingkungan rumah sakit.
  3. Laboratorium – Sebagai ahli kimia farmasi atau ahli farmasi analis, lulusan farmasi dapat bekerja di laboratorium farmasi. Tugas mereka meliputi pengujian kualitas dan keamanan obat-obatan. Mereka juga bisa terlibat dalam penelitian dan pengembangan obat-obatan di laboratorium.
  4. Lembaga Penelitian – Di lembaga penelitian, lulusan farmasi dapat berperan sebagai peneliti farmasi. Mereka bertugas melakukan penelitian dan pengembangan obat-obatan baru. Selain itu, mereka juga dapat terlibat dalam penelitian kesehatan yang berkaitan dengan obat-obatan.
  5. Petugas Regulator -Bekerja di lembaga pemerintah atau organisasi yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengontrol kualitas obat-obatan yang dijual di pasar

Karier dan peluang kerja di bidang farmasi sangat beragam, memungkinkan lulusan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka. Dengan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan, lulusan jurusan farmasi dapat berperan penting dalam sektor kesehatan di Indonesia.

Lulusan jurusan farmasi dapat bekerja di berbagai macam bidang, mulai dari industri farmasi, rumah sakit, laboratorium, hingga lembaga penelitian. Mereka juga dapat berkontribusi dalam mengembangkan obat-obatan baru, menerapkan standar kualitas yang baik, dan meningkatkan aksesibilitas obat-obatan bagi masyarakat.

Dengan adanya jurusan farmasi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia dan membantu masyarakat untuk mendapatkan akses yang lebih baik terhadap obat-obatan yang diperlukan.

Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan yang lebih jelas tentang jurusan farmasi dan membantu para pembaca untuk memahami pentingnya jurusan ini dalam bidang kesehatan.

Referensi:

  • https://farmasi.ui.ac.id/program-studi/sarjana-s1/kurikulum/
  • https://s3if.ff.unair.ac.id/files/content/1478756717-2-BUKU-SPESIFIKASI-PROGRAM-STUDI-S3-IF-2016.pdf