Umum  

Kaitan Konsep Wilayah dan Perwilayahan dengan Perencanaan Pembangunan (Pusat Pertumbuhan)

Kaitan Konsep Wilayah dan Perwilayahan dengan Perencanaan Pembangunan (Pusat Pertumbuhan)

Pusat pertumbuhan (growth center) erat kaitannya dengan konsep keruangan yang mengalami pengembangan/ pembangunan wilayah secara fisik maupun sosial budaya. Berdasarkan teori heterogenitas menyatakan bahwa segala sesuatu di permukaan bumi berbeda. Hal yang ada dan terjadi tidak mesti terjadi di tempat lain. Pertumbuhan wilayah dipermukaan bumi tidak tumbuh bersama-sama secara teratur, tetapi sengaja atau tidak sengaja, ada bagian yang tumbuh dan maju berkembang lebih cepat dibanding dengan bagian lain. Ada wilayah yang cepat berkembang inilah kemudian disebut pusat pertumbuhan. Cepatnya pertumbuhan di tempat ini dapat menjadi pendorong bagi bagian lain yang tingkat pertumbuhannya kurang cepat. Berikut ini beberapa teori pusat pertumbuhan.

  1. Teori tempat sentral

Dikemukakan oleh ahli Geografi Jerman yang bernama Walter Chisstaller (1993) dan Agust Losch (1945) ahli ekonomi Jerman, menyatakan tempat yang lokasinya sentral adalah tempat yang memungkinkan aktivitas manusia menjadi maskimum, baik dalam aktivitas pelayanan maupun yang menjadi konsumen dari barang dan pelayanan yang dihasilkan. Pusat pelayanan memiliki 3 hierarki, yaitu (1) tempat sentral berhierarki 3 (K=3), pelyanan berupa pasar yang dapat melayani sepertiga bagian wilatah sekitarnya (tetangganya), K=3 ini disebut pula kasus pasar optimum; (2) tempat sentral berhierarki 4 (K=4) artinya tempat tersebut dan sekitarnya yang terpengaruh tempat sentral memberikan kemungkinan jalur lalu lintas yang paling efisien K=3 ini disebut pula situasi lalu lintas optimum; (3) tempat sentral berhierarki 7 (K=7), tempat sentral ini dapat melayani atau mempengaruhi seluruh bagian wilayah sekitarnya/ wilayah tetangganya. K=7 disebut pula situasi administratif optimum.

  1. Teori kutub pertumbuhan

Kutub pertumbuhan (growth pole) adalah suatu strategi pembangunan yang dilakukan dengan cara menularkan perkembangan wilayahy dari pusat ke pinggiran (center down development). Pembangunan tidak terjadi secara serentak, melainkan muncul di tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda. Teori ini dikemukakan oleh Francois Perroux seorang ekonom perancis tahun 1950. Pada tahun 1972 Bou Deville memperkenalkan konsep pertumbuhan sebagaimana dikemukakan oleh Perroux yang disebut dengan teori Engine of Economic Growth. Menurut Boudville pusat pertumbuhan adalah sekumpulan fenomena geografis dari semua kegiatan yang ada di permukaan bumi.

  1. Konsep Agropolitan oleh Friedmann (1975)

Komsep ini muncul mengingat terdapat kesenjangan pembangunan yang dilaksanakan dengan pendekatan kutub pertumbuhan. Peta konsep kutub, pertumbuhan pembangunan terpusat diharapkan memberikan dampak bagi daerah lain di sekitarnya, tetapi pada banyak hal menimbulkan kesenjangan antar wilayah. Sedangkan pada konsep agropolitan, kebijakan pembangunan didasarkan pada prinsip desentralisasi dan mengikutsertakan sebagian besar penduduk wilayah setempat dalam pembangunan.

 

Pengaruh Pusat Pertumbuhan terhadap Perubahan Lingkungan

Pusat pertumbuhan berpengaruh terhadap hal-hal berikut.

  1. Pemusatan dan persebaran sumber daya alam, pengaruhnya terhadap hal berikut.
  2. Pusat sumber daya alam dan sumber daya manusia.
  3. Daerah untuk mengoptimalisasikan sumber daya yang tersebar di sekitarnya.
  4. Wilayah untuk mengkoordinasikan sumber daya yang tersebar disekitarnya.
  5. Sebgai inti pengembangan sumber daya yang ada di daerah sekitarnya.
  6. Perkembangan ekonomi, pengaruhnya terhadap hal berikut.
  7. Perkembangan ekonomi di daerah sekitarnya.
  8. Meningkatkan pendapatan per kapita penduduk di daerah sekitar.
  9. Memunculkan berbagai fasilitas ekonomi, seperti pabrik, bank, bursa saham, dan gudang.
  10. Memunculkan berbagai lapangan pekerjaan.
  11. Perubahan sosial budaya masyarakat, pengaruhnya terhadap hal berikut.
  12. Terjadinya akulturasi dan asimilasi berbagai budaya dalam masyarakat.
  13. Menyebabkan pergeseran nilai masyarakat dan paguyuban menjadi patembayan.
  14. Menyebabkan pertumbuhan penduduk meingkat secara pesat.

 

Pusat Pertumbuhan di Wilayah Indonesia

Langkah-langkah pengembangan wilayah secara multidisipliner, yaitu:

  1. Meningkatkan efektivitas pembuatan sarana vital.
  2. Memberikan perhatian bagi daerah tertinggal dengan mengucurkan sejumlah dana ekstra untuk pengembangan wilayah.
  3. Melakukan pertukaran pelajar antara wilayah Indonesia barat, tengah, dan timur.
  4. Melakukan pertukaran guru dan kepala sekolah antara kawasan Indonesia barat, tengahm dan timur.
  5. Melakukan rolling (pertukaran jabatan) aparatur negara di seluruh Indonesia.

 

Pengembangan Wilayah

Pengembangan wilayah merupakan upaya yang sengaja dilakukan untuk mencapai kemajuan daerah tersebut. Pembangunan wilayah Indonesia adalah serangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya, merekatkan dan menyeimbangkan pembangunan nasional secara kesatuan wilayahIndonesia, meningkatkan keserasian antar wilayah, keterpaduan antar sektor pembangunan nasional melalui proses penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).