Zaman berganti, teknologi makin terkini, tapi emas tetap dinanti. Ya, logam mulia yang satu ini seakan kekal tak tergerus inflasi layaknya uang kertas. Disaat uang yang kita miliki nilainya makin berkurang, emas tak pernah kehilangan nilainya.
Sesuatu yang sulit didapat pasti nilainya kian meningkat, begitulah emas yang dihitung dari berapa banyak jumlahnya di alam. Semakin langka suatu benda, semakin tinggi pula harganya.
Kenapa begitu? Nah, itulah yang akan kita bahas dalam artikel ini. Kita akan mencari tahu mengapa emas dianggap sebagai investasi yang aman dan kenapa harganya tidak mudah terpengaruh oleh kenaikan harga barang secara umum (inflasi).
Intinya, kita akan menjelaskan mengapa emas sering disebut sebagai pelindung nilai atau “safe haven” bagi uang kita di tengah ketidakstabilan ekonomi.
Kenapa Harga Emas Terus Naik Tak Termakan Inflasi?
Bayangkan emas sebagai tempat yang aman untuk menyimpan harta karunmu. Ketika badai ekonomi menerpa, banyak orang merasa tidak aman menyimpan uang mereka di bank. Mereka khawatir nilai uangnya akan berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Nah, emas dianggap sebagai tempat yang lebih aman karena nilainya cenderung stabil, bahkan ketika ekonomi sedang tidak baik.
Mengapa emas dianggap aman?
- Emas sudah digunakan sebagai alat tukar sejak ribuan tahun lalu. Orang-orang sudah percaya pada nilai emas sejak zaman dulu.
- Berbeda dengan uang kertas yang nilainya bisa berubah-ubah tergantung kebijakan pemerintah, nilai emas lebih stabil karena tidak diatur oleh pemerintah mana pun.
- Emas adalah barang fisik yang bisa kamu pegang. Tidak seperti uang digital yang bisa hilang jika datamu menghilang.
Inflasi itu seperti penyakit yang membuat harga barang-barang terus naik. Ketika harga-harga naik, uang yang kita miliki jadi tidak seberapa lagi. Bayangkan saja, rokok yang saya beli sepuluh tahun lalu harganya hanya Rp 15.000, sedangkan saat ini harganya hampir Rp 26.000. Total kenaikan inflasi dalam sepuluh tahun terakhir adalah sekitar 73,33%. Gila, kan?!
Jadi uang Rp 50.000 milikmu dulu nilainya tidak setara dengan yang sekarang, semakin mengecil.
Bagaimana emas melindungi kita dari inflasi?
Ketika harga barang-barang naik akibat inflasi, harga emas biasanya juga ikut naik. Jadi, walaupun harga barang-barang lain semakin mahal, nilai emas yang kita miliki tetap terjaga.
Sementara itu uang kertas bisa kehilangan nilainya akibat inflasi — ketika jumlah uang yang beredar meningkat dan mengurangi daya beli — emas tidak begitu terpengaruh. Ini karena pasokan emas terbatas dan tidak bisa diproduksi sembarangan seperti uang kertas.
Selain itu, emas memiliki nilai intrinsik. Selama ribuan tahun, manusia telah menganggap emas sebagai barang yang berharga, baik untuk perhiasan maupun untuk industri. Permintaan yang stabil ini membantu menjaga nilai emas, bahkan saat inflasi menyebabkan mata uang kertas kehilangan nilai.
Secara historis, saat inflasi meningkat, orang sering kali beralih ke emas sebagai bentuk perlindungan terhadap penurunan nilai uang kertas. Emas berfungsi sebagai “safe haven” dalam situasi ketidakpastian ekonomi atau inflasi tinggi, karena orang merasa lebih aman menanamkan nilai mereka dalam emas daripada dalam mata uang yang mungkin kehilangan nilainya.
Berapa Kenaikan Harga Emas Setiap Tahun?
Harga emas menunjukkan tren kenaikan yang konsisten baik di Indonesia maupun secara global. Data transaksi emas menunjukkan bahwa logam mulia ini biasanya mengalami kenaikan harga antara 5% hingga 20% setiap tahunnya. Besarnya kenaikan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama, antara lain:
- Kebijakan moneter dari bank sentral
- Tingkat inflasi di suatu negara
- Permintaan emas di pasar lokal
Kenaikan harga emas yang signifikan menjadikannya sebagai pilihan yang baik untuk investasi jangka panjang. Meskipun terdapat faktor-faktor ekonomi global yang dapat menekan pasar, kinerja emas tetap menunjukkan potensi yang menarik.
Di Indonesia, banyak orang memilih emas sebagai instrumen investasi. Salah satu keunggulan emas adalah kemudahan dalam konversi menjadi uang tunai, berbeda dengan properti seperti tanah yang mungkin memerlukan waktu lama untuk dijual dan memiliki likuiditas yang lebih rendah.
Dengan demikian, melihat tren harga emas dari tahun ke tahun, apakah kamu tertarik untuk memasukkan emas dalam portofolio investasimu?
Namun, penting untuk diingat bahwa investasi emas juga memiliki beberapa kekurangan, salah satunya adalah fluktuasi harganya. Jika harga emas berfluktuasi, mungkin kamu bisa mempertimbangkan investasi di pasar crypto, yang dapat memberikan potensi keuntungan yang lebih besar. Tentu diikuti dengan resiko yang lebih tinggi pula!
Kenapa Emas Layak Dibeli?
Bayangkan emas itu seperti harta karun yang bisa kita simpan. Selain indah dipandang, emas juga punya banyak manfaat lain. Pertama, emas bisa jadi seperti jaring pengaman buat uang kita. Kalau nilai uang kita lagi turun, nilai emas biasanya naik. Jadi, kita bisa tetap merasa aman meski keadaan ekonomi sedang tidak stabil.
Kedua, emas itu mudah dijual. Jadi, kalau kita butuh uang cepat, kita bisa dengan mudah menjual emas kita. Ketiga, emas itu benda nyata, bukan sekadar angka di layar komputer seperti cryptocurrency. Kita bisa pegang, kita bisa lihat. Terakhir, kalau kita punya banyak jenis investasi, misalnya saham, properti, dan emas, risiko kerugian kita jadi lebih kecil.
Bayangkan kita punya beberapa keranjang, dan kita taruh telur-telur kita (uang kita) di keranjang yang berbeda-beda. Kalau satu keranjang jatuh, telur-telur di keranjang lain masih aman. Nah, emas itu salah satu keranjang yang bisa kita pilih.
Emas yang paling banyak dibeli dan sangat terkenal adalah emas antam, jika kamu tertarik untuk jual beli emas antam maka temukan dulu jasa, layanan, aplikasi atau apapun itu asalkan sudah dijamin oleh pemerintah.
Meskipun emas punya banyak kelebihan, membeli emas juga bukan tanpa risiko. Pertama, harga emas tidak selalu naik terus. Kadang-kadang bisa turun juga. Jadi, jangan berharap harga emas selalu naik setiap hari. Kedua, kalau kita mau menyimpan emas, kita butuh tempat yang aman dan terjamin. Misalnya, kita bisa menyewa kotak penyimpanan di bank.
Nah, menyewa kotak penyimpanan itu butuh biaya tambahan. Terakhir, selain emas, ada banyak pilihan investasi lain yang bisa kita pilih, seperti saham, reksa dana, atau properti. Setiap investasi punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi, sebelum memutuskan untuk membeli emas, kita perlu menimbang-nimbang dulu, mana yang paling cocok dengan tujuan keuangan kita.
Jadi, setelah kita membahas panjang lebar tentang emas, bisa kita simpulkan bahwa emas memang punya daya terik tersendiri sebagai investasi.
Namun, seperti halnya investasi lainnya, membeli emas juga punya risiko. Harga emas bisa naik turun, dan kita perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menyimpannya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam emas, sebaiknya kita melakukan riset yang cukup dan berkonsultasi dengan ahli keuangan.
Jadikan emas sebagai bagian dari portofolio investasi kamu dan nikmati stabilitas jangka panjang. Kunjungi kebundinar.com untuk membeli emas dengan mudah dan aman. Bergabunglah dengan komunitas investor cerdas hari ini dan buat keputusan investasi yang tepat!