Obat-obatan, terutama yang berbentuk tablet atau kapsul, sering kali memiliki rasa pahit yang tidak menyenangkan. Rasa pahit ini bisa membuat banyak orang, terutama anak-anak, enggan untuk meminum obat.
Bukankah lebih bagus kalau obat dibuat dengan rasa manis agar semua orang suka meinumnya? Ternyata rasa pahit pada obat sebenarnya memiliki alasan dan manfaat tertentu.
Apa alasannya? Kenapa tidak dibuat dengan rasa manis saja?
Alasan Kenapa Obat Rasanya Pahit

Rasa pahit pada obat tidak muncul secara acak. Ada tiga alasan utama mengapa obat terasa pahit:
A. Mekanisme Evolusi Rasa Pahit
Manusia, seperti hewan lainnya, telah berevolusi untuk memiliki rasa pahit sebagai penanda racun alami. Rasa pahit dipicu oleh reseptor rasa pahit di lidah yang mendeteksi keberadaan zat-zat berbahaya. Ketika kita merasakan rasa pahit, otak kita secara alami memberi sinyal untuk menghindari zat tersebut.
Mekanisme ini telah membantu manusia untuk bertahan hidup selama berabad-abad dengan melindungi mereka dari konsumsi tanaman beracun dan zat berbahaya lainnya.
B. Peran Rasa Pahit dalam Pencernaan
Rasa pahit juga memainkan peran penting dalam pencernaan. Ketika kita mencicipi rasa pahit, tubuh kita merespons dengan:
- Stimulasi sekresi pencernaan. Rasa pahit memicu pelepasan enzim pencernaan dan asam lambung, yang membantu memecah makanan dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
- Peningkatan penyerapan nutrisi. Rasa pahit juga dapat meningkatkan penyerapan nutrisi tertentu, seperti vitamin B12 dan zat besi.
Meskipun rasa pahit mungkin tidak menyenangkan, namun mekanisme evolusi dan pencernaan ini menunjukkan bahwa rasa pahit memiliki manfaat penting bagi kesehatan.
C. Kandungan Obat itu Sendiri
Dari awal penciptaan obat-obatan modern, obat memang tidak diciptakan dengan rasa yang enak. Ternyata, yang membuat obat terasa pahit adalah bahan aktif yang dikandung dari masing-masing obat.
Dalam kandungan obat terdapat bahan aktif dengan rasa asam dan basa yang memungkinkan obat untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Zat aktif tersebut juga dapat membuat obat terasa pahit dan bahkan asin yang tidak tertahankan.
Zat aktif yang terdapat pada obat-obatan dapat memberikan tekstur dan juga bau pada obat. Zat aktif ini juga dapat digunakan untuk memastikan obat tersebut dapat bertahan lama.
Contohnya, Antibiotik jenis penisilin memiliki bau dan rasa yang tidak sedap. Setelah itu, terdapat juga Antihistamin dan juga Dekongestan yang merupakan salah satu jenis obat yang terasa pahit. Pada dasarnya, semua obat-obatan memiliki rasa dan juga bau yang berbeda-beda tergantung pada struktur kimia yang menyusunnya.
Rasa Pahit Obat dari Perspektif Industri Farmasi

Selain mengawasi peredaran obat, organisasi farmasi juga berinovasi tentang penciptaan obat itu sendiri.
Rasa pahit obat menjadi tantangan tersendiri pada bidang industri farmasi. Industri farmasi tentunya perlu memerhatikan target pasarnya, yaitu anak-anak maupun beberapa orang dewasa. Jika obat yang mereka produksi terlalu pahit, atau jika konsistensinya sulit untuk dicerna, anak-anak dan beberapa orang dewasa tentunya enggan untuk mengonsumsinya.
Terdapat beberapa solusi yang ditawarkan oleh industri farmasi untuk menutup rasa pahit pada obat, seperti agen-agen penyedap (flavoring agent). Flavoring agent ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas rasa dari obat-obatan yang telah diproduksi.
Penambahan flavoring agent ini penting, terutama untuk obat-obatan yang ditujukan pada pasien anak-anak. Obat yang memiliki rasa yang lebih enak tentunya akan meningkatkan minat mereka untuk mengonsumsi obat-obatan, yang kemudian akan membuat pengobatan mereka lebih efektif.
Terdapat beberapa agen penyedap yang biasanya digunakan untuk membuat obat dapat lebih diterima oleh banyak orang, seperti flavoring agent minyak aromatik dari obat (jintan, cengkeh, lemon, spearmint, mawar, dan peppermint), licorice, vanili, mawar, dan lain-lain.
Zat pemanis seperti sukrosa dan sorbitol juga dapat digunakan sebagai flavoring agent! Namun karena tingkat kepekaan yang tinggi terhadap panas, penggunaan flavoring agent yang melibatkan suhu yang tinggi harus dihindari dan tidak dapat dilakukan oleh pelaku industri farmasi.
Obat rasanya pahit karena bahan aktif yang terkandung dalam obat tersebut memiliki sifat asam atau basa yang memungkinkan rasa pahit. Bahan kimia dalam obat, yang sebagian besar berasal dari tumbuhan, cenderung bersifat pahit. Obat juga diformulasikan dengan kandungan bahan tambahan yang sesedikit mungkin karena khawatir dapat mengganggu kerja bahan aktif. Penambahan perasa yang lezat tidak termasuk dalam daftar prioritas dan berpotensi menimbulkan lebih banyak masalah
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) pafikabacehbarat.org adalah organisasi yang terlibat dalam berbagai aspek perkembangan farmasi di Indonesia, termasuk inovasi dalam bidang obat-obatan. Meskipun PAFI sendiri bukan produsen obat-obatan, namun sebagai bagian dari komunitas farmasi, PAFI berperan dalam mengembangkan praktik farmasi yang lebih baik dan mempromosikan penggunaan obat-obatan yang aman, efektif, dan terjangkau.
Inovasi dalam bidang obat-obatan biasanya dilakukan oleh perusahaan farmasi, lembaga penelitian, dan akademisi di bidang farmasi. Namun, PAFI sebagai wadah para ahli farmasi juga turut berkontribusi dalam inovasi. Misalnya, menjalin kerja sama dengan industri farmasi untuk mengembangkan produk-produk baru atau meningkatkan formulasi obat yang ada. Kolaborasi ini dapat mencakup pengujian klinis, evaluasi keamanan obat, dan penerapan praktik farmasi yang terbaik.
Referensi:
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3772669/
- pafikabacehbarat.org