Parfum, produk yang kita butuhkan untuk memulai hari, agak kurang rasanya kalau outfit sudah oke tapi gak wangi. Waktu berangkat kerja, kita menyemprotkannya di tubuh dan pakaian. Wanginya, ada yang bisa bertahan seharian, ada yang bertahan hanya di perjalanan. Kenapa aroma parfum ini punya durasi yang berbeda?
Parfum, atau yang lebih umum disebut minyak wangi, adalah campuran minyak asiri dan senyawa aroma, fiksatif, dan pelarut yang digunakan untuk memberikan bau wangi pada tubuh manusia, objek, atau ruangan.
Pria dan wanita punya seleranya sendiri soal minyak wangi ini dan sekaligus menjadi ciri khas masing-masing orang. Akan sangat menjengkelkan kalau wangi parfum ini hanya bertahan beberapa jam saja, bahkan sudah pudar saat di perjalanan. Mau gak mau, harus menyemprotkannya berulang agar aroma lebih lama bertahan.
Tapi pernah gak sih kepikiran kenapa wangi parfum ini ada yang bisa bertahan seharian dan ada yang tidak (cepat hilang)?
Pafum Tahan Lama vs Parfum Cepat Pudar
Pernahkah anda penasaran mengapa ada parfum yang aromanya begitu membekas sepanjang hari, sementara yang lain cepat sekali hilang? Perbedaan daya tahan parfum ini ternyata dipengaruhi oleh beberapa hal, mulai dari komposisi bahan hingga cara pemakaian. Mari kita bahas lebih dalam tentang apa yang membuat sebuah parfum tahan lama dan bagaimana cara memilih parfum yang tepat untuk anda.
1. Komposisi dan Kualitas Bahan
Salah satu alasan utama mengapa parfum bisa bertahan lama atau tidak terletak pada kualitas bahan-bahan yang digunakan. Parfum berkualitas tinggi umumnya mengandung lebih banyak minyak esensial dan bahan alami, yang memberikan aroma yang lebih kaya dan tahan lama.
Minyak esensial adalah senyawa alami yang diekstrak dari tanaman, bunga, kulit buah, atau bagian lain dari tumbuhan. Mereka sering kali memiliki aroma yang kuat dan menyenangkan. Ini adalah sumber fragrance yang kita cium.
Sebaliknya, parfum yang lebih murah sering kali menggunakan bahan sintetis dengan konsentrasi minyak esensial yang lebih rendah. Ketika saya mencoba parfum dari berbagai merek, saya menyadari bahwa yang berbasis minyak alami seringkali lebih tahan lama dibandingkan yang menggunakan bahan sintetis.
2. Jenis Parfum
Ada berbagai jenis parfum, masing-masing dengan konsentrasi minyak yang berbeda. Umumnya, parfum dikategorikan menjadi:
- Parfum (Extrait): Memiliki konsentrasi minyak esensial antara 20-30%. Ini adalah jenis yang paling tahan lama, bisa bertahan hingga 8 jam atau lebih.
- Eau de Parfum (EDP): Memiliki konsentrasi sekitar 15-20%. Ini juga cukup tahan lama, biasanya bertahan 4-8 jam.
- Eau de Toilette (EDT): Memiliki konsentrasi 5-15%. Aromanya lebih ringan dan biasanya hanya bertahan 3-5 jam.
- Eau de Cologne (EDC): Dengan konsentrasi 2-5%, ini adalah yang paling ringan, sering kali bertahan hanya 2-3 jam.
Saat saya mencoba berbagai jenis parfum, saya sering kali menemukan bahwa EDP lebih sesuai untuk acara malam, sementara EDT lebih cocok untuk penggunaan sehari-hari.
3. Cara Mengaplikasikan Parfum
Siapa yang menyangka kalau cara kita menyemprotkan parfum juga memengaruhi daya tahannya. Mengaplikasikan parfum di area yang tepat, seperti di pergelangan tangan, leher, atau di belakang telinga, bisa membantu aroma bertahan lebih lama. Kulit yang hangat juga dapat membantu mengeluarkan aroma dengan lebih baik.
Banyak orang tanpa sadar hanya menyemprot parfum di baju. Hasilnya, aroma tidak bertahan lama, dan saya merasa kecewa. Sekarang, saya selalu memastikan untuk mengaplikasikan parfum langsung ke kulit saya!
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan sekitar juga berperan dalam daya tahan parfum. Pada suhu yang lebih tinggi, molekul aroma cenderung menguap lebih cepat. Ini menjelaskan mengapa parfum yang anda pakai di cuaca panas bisa terasa memudar lebih cepat dibandingkan saat cuaca dingin.
Ini juga menjawab pertanyaan kenapa saat berkendara dengan motor, aroma parfum jadi cepat hilang. Angin dan sirkulasi udara dapat menghapus aroma parfum dengan cepat. Ketika anda berada di luar ruangan atau di tempat yang memiliki aliran udara yang kuat, parfum akan lebih cepat hilang. Jika berkendara dengan motor, sebaiknya semprotkan saja saat sudah tiba di tempat tujuan.
5. Jenis Kulit
Setiap orang memiliki jenis kulit yang berbeda, dan ini juga memengaruhi bagaimana parfum bertahan. Kulit yang kering cenderung tidak mempertahankan aroma sebaik kulit yang lembap. Jadi, menggunakan lotion atau pelembap sebelum menyemprot parfum bisa membantu aroma bertahan lebih lama.
Gampangnya, makin tinggi kandungan minyak esensial maka makin kuat aroma dan daya tahannya. Sebaliknya, semakin rendah tingkat konsentrasinya, makin cepat pula aromanya menguap. Jika prioritasnya memang ingin mendapatkan parfum tahan lama, maka pilih yang mengandung minyak esensial 20%-30% karena mampu bertahan 8 jam lebih.
Jika parfum yang tahan lama adalah yang paling banyak mengandung minyak esensial. Lalu parfum yang cepat pudar menggunakan kandungan apa?
Parfum yang tidak tahan lama biasanya memiliki konsentrasi minyak esensial yang lebih rendah dan mungkin menggunakan lebih banyak pelarut seperti etanol. Selain itu, komposisi aroma yang lebih ringan dan cepat menguap juga dapat menyebabkan parfum tidak tahan lama.
Mungkin saja menggunakan bahan sintetis sebagai sumber aroma, bahan ini punya ciri berupa aroma kuat hanya saat disemprotkan saja tapi cepat hilang. Wewangian yang tidak tahan lama cenderung mengandung lebih banyak bahan sintetis, konsentrasi minyak esensial yang rendah, serta proporsi alkohol yang tinggi.
Dengan memilih parfum berdasarkan konsentrasi minyak esensialnya, anda dapat memastikan bahwa aroma favorit anda dapat bertahan sepanjang hari. Jadi, ketika membeli parfum, perhatikan persentase ini untuk mendapatkan hasil yang terbaik!