Apa Saja Syarat Menjadi Apoteker & Apa Tugasnya?

Bayangkan kamu sedang sakit dan membutuhkan obat. Siapa yang kamu temui untuk mendapatkan obat tersebut? Ya, apoteker! Apoteker adalah profesional kesehatan yang bertugas memastikankamu mendapatkan obat yang tepat, dalam dosis yang tepat, dan dengan cara yang tepat.

Apoteker tidak hanya memberikan obat, tetapi juga menjelaskan cara minum obat, efek samping yang mungkin terjadi, dan interaksi dengan obat lain. Mereka juga dapat memberikan saran tentang gaya hidup sehat untuk membantu kamu pulih lebih cepat.

Bagaimana prospek kerja seorang apoteker?

Saat ini, banyak orang yang membutuhkan layanan apoteker. Hal ini dikarenakan semakin tingginya kesadaran masyarakat tentang kesehatan dan semakin banyaknya obat-obatan yang tersedia. Oleh karena itu, kebutuhan akan tenaga farmasi yang kompeten dan profesional terus meningkat.

Selain itu,mereka juga memiliki prospek kerja yang menjanjikan. Mereka dapat bekerja di berbagai tempat, seperti apotek, rumah sakit, klinik, industri farmasi, dan lembaga pemerintah. Gaji apoteker pun cukup tinggi dan sepadan dengan tanggung jawabnya.

Syarat Menjadi Apoteker

Ilustrasi Apoteker
Ilustrasi Apoteker

Memilih menjadi apoteker adalah keputusan yang tepat untuk memulai karir di bidang kesehatan. Tapi, tahukah kamu bagaimana cara untuk menjadi apoteker? Tenang, langkah-langkahnya tidak rumit, kok!

#1 Menempuh Pendidikan Sarjana Farmasi (S1 Farmasi)

Untuk menjadi seorang apoteker di Indonesia, langkah pertama yang harus diambil adalah menempuh pendidikan formal. Biasanya, calon apoteker harus menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di bidang yang terkait dengan farmasi atau kimia farmasi. Ini artinya, mereka harus kuliah di universitas atau perguruan tinggi yang menawarkan program studi yang sesuai.

Perjalananmu dimulai dengan menempuh pendidikan S1 Farmasi di universitas yang terakreditasi. Biasanya, program S1 Farmasi membutuhkan waktu sekitar 4 tahun untuk menyelesaikannya.

Selama perkuliahan, kamu akan mempelajari berbagai ilmu tentang obat-obatan, mulai dari sifat dan efeknya hingga cara pembuatan dan penggunaannya. Kamu juga akan mendapatkan pengetahuan tentang farmakologi, kimia farmasi, biologi farmasi, dan berbagai ilmu lain yang menunjang profesi apoteker.

#2 Melanjutkan ke Pendidikan Profesi

Setelah menyelesaikan S1 Farmasi, kamu harus melanjutkan pendidikan ke jenjang Profesi Apoteker. Program ini biasanya membutuhkan waktu 1 tahun untuk diselesaikan.

Di program Profesi Apoteker, kamu akan lebih fokus pada praktik kefarmasian. Kamu akan belajar cara memberikan pelayanan kefarmasian kepada pasien, seperti memberikan informasi tentang obat, menganalisis resep dokter, dan memastikan keamanan dan efektivitas obat.

#3 Meraih Gelar Apoteker dan Memenuhi Persyaratan Formal

Setelah menyelesaikan Pendidikan Profesi Apoteker, kamu akan mendapatkan gelar Apoteker (Apt). Gelar ini menandakan bahwa kamu telah memenuhi kualifikasi untuk menjadi apoteker yang profesional dan kompeten.

Namun, untuk resmi menjadi apoteker dan dapat bekerja secara legal, kamu perlu memenuhi beberapa persyaratan formal, yaitu:

  • Memiliki ijazah S1 Farmasi dan Profesi Apoteker dari program studi yang terakreditasi
  • Lulus Ujian Nasional Profesi Apoteker (UNPA)
  • Memiliki Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
  • Memiliki Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) dari pemerintah daerah setempat

Menjadi apoteker membutuhkan dedikasi dan tekad yang kuat. Kamu harus menempuh pendidikan S1 Farmasi dan Profesi Apoteker, serta memenuhi persyaratan formal lainnya. Namun, semua usahamu akan terbayarkan dengan prospek karir yang menjanjikan dan kesempatan untuk membantu banyak orang dalam menjaga kesehatan.

Peluang Karir Apoteker

Ilustrasi Farmasi Apoteker
Ilustrasi Farmasi 

Berapa gajinya? Gaji apoteker sering kali ditetapkan berdasarkan standar yang diatur oleh pengurus daerah/cabang IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) setempat. Namun, besaran gaji juga dapat bervariasi tergantung pada lingkup pekerjaan yang diemban oleh apoteker.

Berikut adalah beberapa prospek karir yang bisa menjadi gambaran dunia kerja:

  1. Industri Farmasi – Di industri farmasi, apoteker sering bekerja dalam pengawasan mutu dan penjaminan mutu. Mereka juga terlibat dalam penelitian dan pengembangan (R&D) obat-obatan baru.
  2. Rumah Sakit – Memiliki peluang kerja yang besar di apotek rumah sakit. Mereka bertanggung jawab dalam menyiapkan, meracik, dan memberikan obat sesuai dengan resep dokter kepada pasien.
  3. Pelayanan Farmasi di Pemerintahan – Apoteker dapat bekerja dalam layanan farmasi pemerintah seperti di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), di mana mereka melakukan pemeriksaan obat dan makanan yang beredar untuk memastikan keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi. .
  4. Pedagang Besar Farmasi (PBF) – Di PBF, apoteker berperan penting dalam implementasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), termasuk dalam perizinan, sertifikasi peredaran obat, menjaga mutu obat, dan menjalankan fungsi lain yang vital bagi perusahaan.
  5. Apotek – Peluang karir di apotek juga beragam. Mereka bisa bekerja sebagai asisten atau apoteker yang bertugas langsung di apotek. Selain itu, ada pula kesempatan untuk menjadi Pemilik Sarana Apotek (PSA) dengan mengelola apotek sendiri.

Dengan demikian, karir sebagai apoteker menawarkan berbagai pilihan pekerjaan yang dapat disesuaikan dengan minat dan keahlian, serta memberikan kontribusi yang signifikan dalam memastikan kualitas dan keamanan penggunaan obat-obatan.

Jangan lupa bahwa tugas utama seorang apoteker termasuk mengisi resep dokter, memberikan konseling obat kepada pasien, memastikan penggunaan obat yang aman dan efektif, serta mengawasi kepatuhan pasien terhadap terapi obat.

Terimakasih sudah membaca!

Referensi:

  • https://iik.ac.id/blog/mau-jadi-apoteker-ini-langkah-dan-tahapan-kuliah-apoteker/